Profil UKM

Saturday, April 30, 2011

Industri Kerajinan Siap Hadapi ACFTA

Jakarta, (PR).- 23/04/2011
Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) menyatakan, industry kerajinan di Indonesia siap menghadapi pasar bebas ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA).
Advisor Asephi, Syahroel Syamsudin menyatakan, selama ini kendala ekspor kerajinan Indonesia lebih karena selera pasar internasional tedak sreg dengan industry kerajinan Indonesia.
“Namun, Asephi sudah mengedukasi mereka agar berubah. Membuat barang yang lebih marketable dan mengubah mindset mereka dari perajin menjadi pengusaha, dan ini yang susah,” ujarnya saat ditemui sela kesibukannya memantau Inacraft 2011, di JCC, Senayan, akhir pekan lalu.
Dia menambahkan, volume ekspor di Indonesia tahunlalu sekira 670juta dolar AS. Angka ini per tahunnya selalu mengalami kenaikan. “Biasanya akan naik sekitar 5-10 persen per tahun,” ujarnya lagi.
Langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah dan Asephi dalam menanggulangi serbuan produk Cina adalah melalui promosi, pelatihan kerja, pembukaan pasar yang lebih luas, serta membuka kemampuan berdagang bagi perajin.
Selain itu, dilanjutkannya, sebenarnya Indonesia mempunyai potensi bahan baku yang besar sekali dari industry kerajinan ini. “Industri kerajinan kita, khususnya yang dari kayu, serat alam, dan tekstil, itu menjadi andalan dan harus terus ditingkatkan produksinya. Akan tetapi, bukan berarti yang lain jadi nomor dua,” ujarnya.

No comments:

Post a Comment